Torehan Penaku

Kakiku lemah, semua tulangku telah patah, bahkan hatiku'pun juga telah rapuh.

Dalam keadaanku yang seperti ini, aku bertanya-tanya, ''Masih sanggupkah aku berdiri?'', tapi disisi lain aku juga melihat bahwasanya jalan hidupku masih panjang, tapi ''masih dapatkah aku baerjalan?''
.

Selama dalam hidupku, tak pernah sekalipun kegundahan yang begitu hebat seperti ini mendera dan menyiksa bathinku. Masihkah berarti semua ketulusan, kesetiaan, dan keikhlasanku selama ini?

Malam ini aku berdoa, ''Tuhan sekiranya kehendakmu terjadi, biarlah apa yang terbaik untuk hamba akan Engkau berikan, hanya Engkau yang tahu sekiranya apa yang terbaik bagi hati hamba, jangan pernah Engkau biarkan hamba dirudung kepedihan. Biarlah tangan kuasaMu turut bekerja dan berkarya dalam hidupku, dalam nama Yesus, kami percaya Tuhan....Amin!''.

Mataku terpejam, sejenak aku teringat akan sebuah firman, yang beginilah bunyinya:
Yakobus 1:6
''Hendaklah ia memintanya dalam iman, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin.''

Akan tetapi apakah aku mampu seteguh dan sekuat itu? Setiap kata yang keluar dari dalam hatiku hanya bernadakan kesedihan dan bermelodikan kepedihan, mimpi buruk terus membayangi benaku. Aku menjerit, ''Tuhan, sampai kapan cobaan ini akan berakhir? Kapan Tuhan?''

Namun dibalik itu semua aku juga menyadari kesalahanku, sebab aku telah menginginkan apa yang tak mungkin aku dapatkan, semuanya mustahil dan hanya impian kosong belaka bagiku.

''Akan tetapi, harus semahal itukah harga yang harus kubayar?''



Salam
~Jo3~